TEKNIK BUDIDAYA MAWAR



TEKNIK BUDIDAYA MAWAR


a. Pendahuluan
Mawar merupakan tanaman bunga hias berupa herba dengan batang berduri. Mawar yang dikenal nama bunga ros atau "Ratu Bunga" merupakan simbol atau lambang kehidupan religi dalam peradaban manusia. Mawar berasal dari dataran Cina, Timur Tengah dan Eropa Timur. Dalam perkembangannya, menyebar luas di daerah-daerah beriklim dingin (sub-tropis) dan panas (tropis).
Gambar . Mawar kampong

b. Jenis-jenis mawar
Beberapa varietas mawar yang digemari adalah:

  •  Hybrid tea; jenis bunga potong bertangkai panjang bunga tunggalnya diujung sehingga tampak megah dan cantik
  • Floribunda; jenis bunga potong dan tanaman taman yang bunganya cukup besar dengan warna bervariasi dan tangkai tegak panjang
  • Grandiflora; bunganya berukuran raksasa dengan diameter dapat mencapai 7.5-12.5cm
  • Climbing rose; diameter bunga berkisar antara 5-15cm dan tumbuh merunduk karena beratnya cabang serta tersusun dalam tandan yang jarang. Kelompok mawar ini pertumbuhannya sangat lambat dibandingkan dengan kelompok lainnya dan rata-rata baru dapat berbunga setelah umurnya lebih dari dua tahun
  •  Polyantha; jenis mawar ini warna bunganya sangat beraneka ragam, bunganya kecil dengan garis tengah sekitar 5 cm dan didekat pucuk cabangnya terdapat banyak ranting yang masing-masing memiliki sekuntum bunga.
  •   Hybrid perpetual; jenis mawar yang dimater bunganya sangat lebar (15cm) dan juga merupakan kelopak mawar yang sudah sulit ditemukan
  • Mawar tea; merupakan nenek moyang mawar, disebut juga mawar kuno, aromanya sangat wangi
  • Special purpose; mawar yang dibedakan atas 3 golongan yaitu mawar pohon, mawar perdu dan mawar mini.


c. Syarat Tumbuh
v  Iklim
Bunga mawar dapat tumbuh sampai ketinggian 900mdpl. Dibawah ketinggian ini kuncup bunga menjadi lebih kecil. Kisaran tumbuh bunga mawar adalah 700-1200 mdpl.
v  Suhu dan kelembaban udara
Bunga mawar membutuhkan suhu berkisar 15-300C, dengan kelembaban udara rata-rata 50-60%.
v  Sinar matahari
Tanaman mawar membutuhkan cahaya/penyinaran matahari penuh sepanjang hari, karena bila tempatnya terlindung akan mudah terserang cendawan dan pertumbuhannya kurang baik.
v  Tanah
Lingkungan tumbuh mawar yang cocok adalah tanah bertekstur dan drainase yang baik, gembur, cukup bahan organik dan tidak terlalu masam (pH6-7).

d.Pedoman teknis budidaya
Pembibitan
Bibit bunga mawar dapat berasal dari perbanyakan vegetatif dan generatif (biji). Umumnya di Indonesia perbanyakan mawar dengan menggunakan okulasi, cangkok, sambung, maupun stek. Perbanyakan generatif jarang dilakukan karena disamping tanaman baru yang diperoleh sering tidak sama dengan induknya, juga karena pengerjaannya cukup sukar.

Perbanyakan Cepat Bibit Mawar Dengan Cara Okulasi Mata Berkayu
1.Bahan
Batang bawah, batang atas, sekam, pupuk organik dan non organik, pestisida, polybag diameter 10-15 cm, parafilm, varietas mawar, galur yang ada, paranet sungkup dari kawat, kaso-kaso
2.Peralatan
Pisau okulasi, gunting stek, sprayer
3.Cara kerja
a. Persiapan Media
v  Tanah dicampur dengan pupuk kandang dan pasir, dengan perbandingan 1:1:1 dan disterilkan.
v  Paranet sungkup dari kawat, ukuran 1,2x2 m (jumlahnya tergantung kebutuhan) dan naungan paranet atau rumah kaca/plastik
b. Persiapan batang bawah
v  Ambil batang mawar pagar yang cukup tua, dan buang daun-daunnya
v  Potong bagian pucuk (ñ 1/3 panjang batang) lalu batang stek dipotong dengan panjang 15 cm
v  Tanam dipersemaian (media) yang sudah disiapkan kemudian diberikan sungkup kasa dengan tinggi 60 cm dan intensitas cahaya 60%
c. Persiapan batang atas
Siapkan tangkai bunga yang sedang makar dari varietas yang diinginkan, dan buang semua daunnya
d. Pelaksanaan okulasi mata berkayu
v  batang mawar yang akan diokulasi dibuang durinya lalu dibersihkan
v  buat keratan untuk batas okulasi bawah
v  buat irisan kearah bawah dengan mengikuti sedikit jaringan kayu, lalu dibuat irisan yang berukuran kira-kira lebarnya 4-5 mm, panjang 1,5-2 cm dan tebal 1-2 mm
v  ambil mata tunas dari entres dan buat irisan berupa kepingan dengan mata tunas terletak di tengah-tengah ukuran irisan sama dengan irisan batang bawah
v  tempelkan kepingan mata tunas ke celah yang telah dibuat pada batang bawah
v  Ikat dengan menggunakan parafilm atau tali rafia
v  simpan bibit di bawah naungan

Penanaman
Bibit dapat ditanam di lapang sekitar 2 bulan setelah dilakukan okulasi mata berkayu. Penanaman bunga mawar dapat dilakukan pada pot atau di lapangan. Kedua metode ini prinsipnya sama, menyediakan tempat tumbuh yang paling sesuai untuk pertumbuhan mawar.

Persiapan Media Penanaman di pot
Campurkan pupuk kandang, sekam padi dan tanah dengan perbandingan 1:1:1. Media dimasukkan kedalam pot, pada tahap awal tanaman dapat diletakkan dibawah naungan (intensitas cahaya matahari 60%), setelah tanaman kuat baru diberi sinar matahari penuh.

Penanam di tanah
Untuk penanaman di tanah, maka terlebih dahulu dibuat bedengan, tujuannya adalah agar tanah menjadi gembur. Penggunaan kompos sangat dianjurkan untuk memperbaiki struktur tanah. Jika pH tanah sangat rendah maka dilakukan pengapuran.

Pemeliharaan
Pemeliharaan mawar meliputi penyiraman, penyiangan, pemangkasan dan pemupukan, serta pengendalian hama dan penyakit.
  •  Penyiraman dilakukan dua kali sehari, yang disesuaikan dengan jumlah curah hujan.
  •  Pemangkasan merupakan factor penting dalam pemeliharaan karena dapat mendorong pertumbuhan dan pembentukan bunga yang lebih banyak dengan kualitas yang lebih baik.
  • Pemangkasan dilakukan secara periodik setiap musim bunga berakhir.
  • Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk kandang maupun pupuk buatan. Pupuk majemuk anorganik NPK diberikan dengan dosis 15-20 gram/tanaman. Interval pemupukan dapat dilakukan 2-3 bulan sekali disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanahnya


SUMBER:
BUKU TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN JILID 2
PENGARANG : CHAIRANI HANUM


PUSTAKA:
Hanum, Chairani. Teknik Budidaya Tanaman Jilid 2. Direktorat Pembinaan Sekolah Menenga Kejuruan. 2008


HARAP KOMENTARNYA UNTUK PERBAIKAN KE DEPAN..!!!!!

 

Comments

Popular posts from this blog

PERBEDAAN PROGRAM DAN PROGRAMA PENYULUHAN