LAPORAN “INOKULASI PENYEBAP PENYAKIT”

LAPORAN
INOKULASI PENYEBAP PENYAKIT”   
           


NAMA             : SILVESTER YULIANUS EKO SILI
NIM                   : 142380045
KELOMPOK   : B
SEMESTER     : III



ROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN LAHAN KERING
JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN LAHAN KERING
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG
2015
INOKULASI PENYEBAP PENYAKIT


TUJUAN                   :  Untuk menumbukan penyebab penyakit, guna memperole biakan murni (Inokulasi).

TEORI :
Dalam teknik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana memperoleh suatu biakan yang murni, tetapi juga bagaimana memelihara serta mencegah pencemaran dari luar. Inokulasi dimaksudkan untuk menumbuhkan, meremajakan mikroba dan mendapatkan populasi mikroba yang murni. Inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Media untuk membiakkan bakteri haruslah steril sebelum digunakan. Pencemaran terutama berasal dari udara yang mengandung banyak mikroorganisme. Pemindahan biakan mikroba yang dibiakkan harus sangat hati-hati dan mematuhi prosedur laboratorium agar tidak terjadi kontaminasi. Oleh karena itu, diperlukan teknik-teknik dalam pembiakan mikroorganisme yang disebut dengan teknik inokulasi biakan.
Isolasi bakteri merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungan sehingga diperoleh kultur atau biakan murni. ada beberapa cara umum yang dapat dilakukan dengan cara goresan(steak plate), cara taburan atau tuang(pour plate), serta mikromanipulator(the micromanipulator methods). (lim,2001). Secar alami, bakteri di alam ditemukan dalam populasi campuran. Hanya dalam keadaan tertentu saja populasi ini ditemukan dalam keadan tertentu saja populasiini ditemukan dalam keadaan murni . Untuk dapat mempelajari sifat biakan, morfologi, dan sifat faalinya, maka organisme yang akan diteliti harus dapat dipisahkan. Ini berarti bahwa haruys ada biakan murni yang hanya mengandung satu jenis bakteri saja.
Untuk memperoleh biakan murni dapat dilakukan pengenceran dengan menggunakan bahan cair atau padat. Pada mulanya digunakan gelatin sebagai bahan pemadat. Teknik untuk memperoleh biakan murni ada 3 cara, yaitu: teknik penggoresan agar, teknik agar tuang, teknik agar sebar. 

BAHAN DAN ALAT:
Alat:
Bahan:
a.       Glas kimia
b.      Lampu Bunsen
c.       Pinset
d.      Pemantik
a.       Media PDA
b.      Tomat busuk yang terinfeksi jamur




CARA KERJA
a.       Media  agar miring yang telah disterilkan diletakkan pada telapak tangan kiri
b.      Dipanaskan jarum ose pada nyala api lampu spiritus hingga membara
c.       Dibuka sumbat kapas pada biakan induk dengan jari manis dan kelingking
d.      Disumbat kapas pada biakan induk ditutup
e.      Disumbat kapas media agar miring yang akan diinokulasi mikroorganisme dibuka dengan cara yang sama dengan langkah
f.        Kemudian ujung jarum ose yang sudah mengandung mikroorganisme digeserkan dengan hati-hati di atas permukaan agar, dimulai dari dasar  tabung secara zig-zag menuju ke bagian atas tabung.
g.       Disumbat kapas ditutup secepatnya pada media yang telah diinokulasi
h.      Dipanaskan ujung jarum ose kembali sampai membara untuk memusnahkan mikroorganisme yang masih menempel.
i.         Disimpan biakan yang baru diinokulasi dalam inkubator
j.        Diamati,digambar dan diberi keterangan pertumbuhan koloni bakteri.







HASIL PENGAMATAN

Hasil pengamatan pertumbuhan jamur pada media PDA:
No
Gambar
Keterangan
1

PENGAMATAN HARI I
·         Selang Waktu : 1 hari setelah penanaman

2
PENGAMATAN HARI II
·         Selang Waktu : 2 hari setelah penanaman

3
PENGAMATAN HARI III
·         Selang Waktu : 7 hari setelah penanaman



PEMBAHASAN

Untuk penggunaan metode gores dengan medium agar miring, mula-mula disiapkan media biakan induk dari jenis mikroorganisme bakteri bisul dan jamur panu. Biakan induk berada di tabung reaksi yang berisi media agar miring yang berwarna kuning, Pada medium biakan induk, koloni tampak berupa sebaran/ suspensi putih pada permukaan atas media. Disediakan tiga buah tabung reaksi berisi medium agar padat. Medium agar miring berwarna kekuningan berfungsi sebagai tempat menggoreskan jamur dan tempat pertumbuhan koloni jamur. Jarum ose dipanaskan hingga membara berfungsi untuk mensterilsasi jarum sebelum digunakan dari mikroorganisme lain, sumbat kapas tabung reaksi yang berisi isolate biakan induk dibuka, kemudian bibir tabung di panaskan berfungsi untuk mensterilisasi tabung dan biakan dari mikroorganisme lain. (Anonim:2008)
Setiap perlakuan diusahakan dilakukan secara aseptis ( di dekat api Bunsen) berfungsi agar saat inokulasi, bahan serta alat gelas yang digunakan tetap steril. Inokulum digoreskan di permukaan media agar miring di dalam tabung reaksi yang telah di sediakan menggunakan metode gores mulai dari samping arah zig-zag. Arah zig-zag. Arah zigzag di gunakan supaya memungkinkan koloni terbentuk tersebar merata dan tampak jelas serta tidak bertumpuk dari koloni yang akan terbentuk.Panaskan sekeliling mulut tabung dan segera di tutup dengan sumbat kapas berfungsi untuk mensterilisasi tabung reaksi dan biakan dari mikroorganisme lain (Pelczar,m.1986)
Teknik aseptic dilakukan dengan penyediaan alat-alat kerja yang steril dan bekerja didekat api Bunsen agar terhindar dari kontaminan udara.pada waktu inokulasi jarum yang digunakan untuk meindahkan mikroba harus dipijarkan diatas api segera sebelum dan sesudah melakukan pemindahan. Pemanasan ini menghjancurkan semua bentuk kehidupan yang ada pada permukaan jarum atau alat pemindahan, setelah di inokulasi biakan bakteri disimpan dan diinkubasi dalam lingkungan yang sesuai untuk petumbuhan, (Dwidjoseputro,D.1988)




KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa teknik inokulasi merupakan teknik pemindahan bakteri ke dalam media dengan perlakuan khusus untuk mempertahankan kemurnian biakan bakteri. Teknik inokulasi dapat dilakukan dengan metode gores pada agar datar dan metode gores pada agar miring.proses inokulasi harus benar-benar aseptic atau steril agar tidak terjadi kontaminasi oleh organism lain. Pada hasil pengamatan metode gores agar miring terlihat adanya garis zig-zag putih menyebar yang menandakan koloni bakteri  tumbuh begitu juga pada cawang tuang  dan gores.







DAFTAR PUSTAKA

Gani Abdul, 2003, Metode Bakteriologi Diagnostik, Balai laboratorium kesehatan makassar, Makassar
Pakadang, Sesilia R. 2012. ”Buku Penuntun Praktikum Mikrobiologi  Farmasi”. Jurasan Farmasi













Comments

Popular posts from this blog

PERBEDAAN PROGRAM DAN PROGRAMA PENYULUHAN