LAPORAN
DISTRIBUSI MARGIN DAN SHARE PEMASARAN BERAS HITAM
           





NAMA  :  SILVESTER YULIANUS EKO SILI
NIM      : 142380045




ROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN LAHAN KERING
JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN LAHAN KERING
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG
2016



DISTRIBUSI MARGIN DAN SHARE PEMASARAN BERAS HITAM


A.    TUJUAN
Adapun tujuan dari praktuikum ini adalah:
1.      Untuk mengidentifikasi margin pemasaran.
2.      Untuk mengetahui besarnya distribusi margin pemasaran dan share pemasaran pada setiap saluran pemasaran.

B.     DASAR TEORI
1. Pengertian Tataniaga Pertanian
Menurut Limbong dan Soitorus (1987, dalam Wulandari, 2008) pada dasarnya tataniaga memiliki pengertian yang sama dengan pemasaran. Para ahli telah mendefinisikan pemasaran atau tataniaga sebagai sesuatu yang berbeda- beda sesuai sudut pandang mereka. Pemasaran atau tataniaga dapat didefinisikan sebagai suatu proses manajerial dimana individu atau kelompok di dalamnya mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Tataniaga dapat juga diartikan sebagai suatu tempat atau wahana dimana ada kekuatan supply dan demand yang bekerja, ada proses pembentukan harga dan terjadinya proses pengalihan kepemilikan barang maupun jasa (Dahl dan Hammond, 1987), sedangkan menurut Kohls dan Uhl (1990, dalam Kertawati, 2008) tataniaga adalah semua kegiatan bisnis yang terlibat dalam arus barang dan jasa dari titik produksi hingga barang dan jasa tersebut ada di tangan konsumen.
2. Lembaga Pemasaran
Lembaga pemasaran adalah badan usaha atau individu yang menyelenggarakan aktifitas pemasaran, menyalurkan jasa dan produk pertanian kepada konsumen akhir serta memilki jejaring koneksitas dengan badan usaha dan individu lainnya. Lembaga pemasaran muncul sebagai akibat kebutuhan konsumen untuk memperoleh produk yang di inginkan sesuai waktu, tempat maupun bentuknya.
            Peran lembaga pemasaran adalah melakukan fungsi-fungsi pemasaran serta memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen secara maksimal. Konsumen memberikan balas jasa atas fungsi pemasaran yang di lakukan oleh lembaga konsumen. Nilai balas jasa tersebut tercermin pada besarnya marjin pemasaran.
            Berdasarkan penguasaannya terhadap komoditi yang di perjual belikan lembaga pemasaran, di bedakan menjadi 3 kelompok :
1)      Lembaga pemasaran yang bukan pemilik namun mempunyai kuasa atas produk (agent middleman), di antarnya ;
a)      perantara makelar atau broker baik selling broker maupun buying broker. Broker merupakan pedagang perantara yang tidak secara aktif berpartisifasi dalam melakukan fungsi pemasaran, mereka hanya berperan menghubungkan pihak-pihak yang bertransaksi untuk memperoleh komisi atas jasa broker.
b)      Commission agent, yaitu pedagang perantara yang secara aktif turut serta dalam pelaksanaan fungsi pemasaran terutama yang berkaitan dengan proses seleksi produk, penimbangan dan grading. Umunya mereka memperoleh komisi dari perbedaan harga produk.
b)
2)      Lembaga pemasran yang memilki dan menguasai produk pertanian yang di perjual belikan, antara lain ;
a)      Pedagang pengumpul, penebas, tengkulak atau contract buyer dan whole seller. Mereka umunya menafsir total produk pertanian dengan cara menaksir jumlah hasil panen di kalikan dengan harga yang di harapkan pada saat panen (expectation price)
b)      Grain millers, pedagang attau lembaga pemasaran yang memiliki gudang menyimpan produk pertanian. Mereka membeli aneka produk pertanian utamanya padi dan palawija serta menangani pasca panen.
c)      Eksporter dan importer
3)      Lembaga pemasaran yang tidak memiliki dan tidak menguasai produk pertanian yang di transaksikan ;
a)      Processors dan manufaktur. Lembaga-lembaga ini sangat berperan dalam proses agroproduk sebab keberadaannya menjadi jaminan pasar bagi produk pertanian
b)      Facilitative organization, salah satu bentuk oragnisasi fasilitatif yang sudah di kenal di Indonesia adalah pasar lelang ikan (TPI). Sub terminal agribisnis, walaupun belum sepenuhnya berjalan dengan baik sudah menawarkan alternatif transaksi berbagai produk pertanian melalui lelang.
c)      Trade associations, asosiasi perdagangan agroproduk yang terutama bertujuan untuk mengumpulkan, mengevaluasi dan mendistribusikan informasi pada anggotanya
3. Margin Pemasaran, Distribusi Margin, dan Market Share

  Margin pemasaran dapat ditinjau dari 2 sisi yaitu sudut pandang harga dan biaya pemasaran. Yang dimaksud margin pemasaran adalah selisih harga yang dibayar konsumen akhir dan harga yang diterima petani produsen. Selama proses pemasaran terdapat beberapa lembaga pemasaran yang terlibat dalam aktivitas pemasaran ini, maka dapat dianalisis distribusi margin pemasaran diantara lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat tersebut (Sudiyono, 2001)

Margin Penmasaran =    Harga Yang Dibayar Oleh Konsumen - Harga Yang
Diterima Oleh Produsen
  Distribusi margin adalah pembagaian antara semua komponen biaya yang dikelurkan dalam proses memasarkan suatu komoditas pertanian tertentu dan keuntungan yang didapatkan pada masing-masing lembaga dengan margin pemasaran yang kemudian dikalikan 100%.


Distribusi Margin = Biaya Per Unit Pada Setiap Lembaga Pemasaran X 100%
                                                       Margin Pemasaran

         Market share adalah pembagian semua komponen (harga, keuntungan dan biaya) yang terdapat pada masing-masing lembaga yang terdapat pada saluran pemasaran tersebut dengan harga jual ditingkat pengecer yang kemudian dikalikan 100%.

Share    =       Harga Jual Per Unit Pada Setiap Lembaga Pemasaran      X 100%
Harga Jual Per Unit Produk Di Tingkat Pedagang Pengecer


C.    PROSEDUR KERJA
Adapun langka kerjanya adalah sebagai berikut:
1.      Mahasiswa di bagi menjadi beberapa kelompok, dengan jumlah anggota masing-masing kelompok 3 orang.
2.      Menentukan produk pertanian yang ingin di cari iformasinya
3.      Mengumpulkan data dan informasi dari lembaga-lembaga yang terlibat dalam proses distribusi produk pertanian yang ditemui di pasar.
4.      Menelusuri jalur distribusi produk pertanian tersebut
5.      Menghitung margin dan share pemsaran
6.      Membuat laporan untuk dikumpulkan



D.    JAWABAN HASIL EVALUASI
   Table berikut berisi data hasil survey serta hasil perhitungan margin pemasaran, distribusi margin dan share pemasaran beras hitam di pasar penfui  (data aslinya di lampirkan di halaman belakang):
Lembaga Pemasaran Dan Komponen Margin
Harga Atau Biaya (Rp/Kg)
Distibusi Margin (%)
Share (%)
Petani
a)      Harga Jual

12.500

-

62,50
Tengkulak
      A)   Harga Beli
b)      Harga Timbang
c)      Biaya Transportasi
d)     Keuntungan
e)      Harga Jual

12.500
     100
     500
  1.900
15.000

-
1,33
6,67
25,33
-

62,50
0,50
2,50
9,50
75,00
Pedagang Pengumpul
a)      Harga Beli
b)      Harga Timbang
c)      Biaya Pengepakan
d)     Biaya Sortasi
e)      Biaya Transportasi
f)       Biaya Penyusutan
g)      Keuntungan
h)      Harga Jual

15.000
     100
     450
          -
          -
          -
  1.450
17.000

-
1,33
6,00
-
-
-
19,30
-

75,00
0,50
2,25
-
-
-
7,25
85,00
Pengecer
a)      Harga Beli
b)      Biaya Transportasi
c)      Biaya Penyusutan
d)     Keuntungan
e)      Harga Jual

17.000
     600
          -
  2.400
20.000

-
8,00
-
32,00
-

85,00
3,00
-
12,00
100,00
Marjin Pemasaran
Rp.7.500
100,00
-
Perhitungan dilakukan dengan mengunakan exel.
Margin pemasaran didefinisikan sebagai perbedaan harga atau selisih harga yang dibayar konsumen dengan  harga  yang diterima petani produsen atau dapat pula dinyatakan  sebagai  nilai dari  jasa-jasa pelaksanaan kegiatan tataniaga sejak dari tingkat produsen sampai ke titik konsumen akhir. Dari hasil perhitugan marjin pemasaran beras hitam diatas dapat diketahui bahawa harga jual beras hitam dengan harga Rp.20.000,00/ kg yang seharusnya di terima langsung oleh petani, ternyata jatu pada tangan pengecer dengan selisi hingga mencapai Rp.7.500,00 dengan petani. Selisi yang begitu besar ini di sebabkan karena terlalu panjangnya rantai/ jalur tataniaga pemasaran beras hitam yang melalui beberapa lembaga pemasaran yaitu tengkulak, pedagang pengumpul dan pengecer yang semuanya berorientasi untuk mendapatkan keuntungan.
Market share adalah pembagian semua komponen (harga, keuntungan dan biaya) yang terdapat pada masing-masing lembaga yang terdapat pada saluran pemasaran tersebut dengan harga jual ditingkat pengecer yang kemudian dikalikan 100%. Dari hasil diatas dapat diketahui, share pemasaran untuk masing-masing lembaga pemasaran termasuk peetani adalah sebagai berikut: petani 62,50%, tengkulak 75%, pedagang pengumpul 85% dan pengecer sebesar 100%.



E.     KESIMPULAN
Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahawa:
Margin pemasaran didefinisikan sebagai perbedaan harga atau selisih harga yang dibayar konsumen dengan  harga  yang diterima petani produsen atau dapat pula dinyatakan  sebagai  nilai dari  jasa-jasa pelaksanaan kegiatan tataniaga sejak dari tingkat produsen sampai ke titik konsumen akhir.
Dari hasil di atas dapat diketahui bahawa margin pemasaran beras hitam yaitu sebesar Rp.7.500,00.
Share pemasaran untuk masing-masing lembaga pemasaran termasuk peetani adalah sebagai berikut: petani 62,50%, tengkulak 75%, pedagang pengumpul 85% dan pengecer sebesar 100%.




DAFTAR PUSTAKA
Annindita, 2004. Struktur pasar, tingkah laku dan penampilan pasar. Modul praktikum tataniaga hasil pertanian.
Anonima. 2012. Penawaran hasil pertanian .http://agrimaniax.blogspot.com/2010/05/ penawaran-hasil-hasil pertanian.html.
Limbbong dan soitourus (1987), definisi tataniaga pertanian. Di akses tanggal 18 januari 2013, www.google.com
Soekartawi, 1994. Distribusi dan pemasaran hasil pertanian. Jakarta : UI Press.
www.google.com, materi tataniaga pertanian dan makalah hasil tataniaga pertanian, 2013.




LAMPIRAN

Comments

Popular posts from this blog

PERBEDAAN PROGRAM DAN PROGRAMA PENYULUHAN