FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EROSI

MAKALAH
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EROSI



NAMA                          : SILVESTER YULIANUS EKO SILI
NIM                               : 142380045
KELOMPOK               : B
SEMESTER                 : III



PROGRAM STUDY PENYULUHAN PERTANIAN LAHAN KERING
JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN LAHAN KERING
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG
KUPANG
2016


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Erosi merupakan keadaan di mana bumi menjadi aus, sering oleh air, angin, atau es. Sebuah proses serupa, seperti pelapukan, atau batuan yang larut, melemah atau mengubahnya menjadi fragmen kecil.
Tidak ada batu yang cukup kuat untuk menolak kekuatan pelapukan dan erosi. Erosi, yaitu proses pengikisan dan pengangkutan material hasil pelapukan, meliputi erosi air, angin (deflasi), dan gletser (glasial). Erosi oleh air yang mengalir dapat mengakibatkan tebing sungai semakin dalam, lembah semakin curam, pembentukan gua pada dinding air terjun, serta memperbesar badan sungai.
Erosi angin banyak terjadi di kawasan gurun. Bentukan permukaan bumi yang banyak terjadi akibat deflasi, antara lain batu jamur. Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai.
Proses erosi akan menggerakan batu kecil atau tanah dari satu tempat ke tempat lain. Kebanyakan erosi dilakukan oleh air, angin, atau es (biasanya dalam bentuk gletser). Kekuatan ini membawa batu dan tanah dari tempat di mana mereka lapuk. Jika air berlumpur, itu tanda bahwa erosi berlangsung. Warna coklat menunjukkan bahwa potongan-potongan batu dan tanah tersuspensi dalam air dan diangkut dari satu tempat ke tempat lain. Bahan yang diangkut ini disebut sedimen.
Ketika angin atau air melambat, atau es mencair, sedimen diendapkan di lokasi baru. Saat sedimen menumpuk, menciptakan lahan subur. Sungai delta yang hampir seluruhnya terbuat dari sedimen.
Terjadinya erosi di pengaruhi oleh  faktor-faktor yang terjadi di permukaan bumi. Factor-faktor ini dalam kondisi tertentu bisa meningkatkan atau mengurangi besarnya erosi tanah itu sendiri.


1.2  RUMUSAN MASALAH

2.      Apa itu erosi ?
3.      Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi erosi?

1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetahui pengertian erosi
2.      Untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi erosi






BAB II
PEMBAHASAN

2.1   PENGERTIAN EROSI
Erosi adalah hilangnya atau terkikisnya tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat yang diangkut oleh media alami ketempat lain. Erosi menyebabkan hilangnya lapisan atas tanah yang subur dan baik untuk pertumbuhan tanaman serta berkurangnya kemampuan tanah untuk menyerap dan menahan air. Tanah yang terangkut tersebut akan diendapkan ditempat lain: didalam sungai, waduk, danau, saluran irigasi dan sebagainya. Erosi sebenarnya merupakan proses alami yang mudah dikenali, namun di kebanyakan tempat kejadian ini diperparah oleh aktivitas manusia dalam tata guna lahan yang buruk, penggundulanhutan, kegiatan pertambangan, perkebunan dan perladangan, kegiatan konstruksi / pembangunan yang tidak tertata dengan baik dan pembangunan jalan. Tanah yang digunakan untuk menghasilkan tanaman pertanian biasanya mengalami erosi yang jauh lebih besar dari tanah dengan vegetasi alaminya. Alih fungsi hutan menjadi ladang pertanian meningkatkan erosi, karena struktur akar tanaman hutan yang kuat mengikat tanah digantikan dengan struktur akar tanaman pertanian yang lebih lemah (Samrumi, 2009).
                Tanah-tanah di Indonesia tergolong peka terhadap erosi, karena terbentuk dari bahan-bahan yang relatif mudah lapuk. Erosi yang terjadi akan memperburuk kondisi tanah tersebut, dan menurunkan produktivitasnya. Tanah akan semakin peka terhadap erosi, karena curah hujan di Indonesia umumnya tinggi, berkisar dari 1.500-3.000 mm atau lebih setiap tahunnya, dengan intensitas hujannya yang juga tinggi. Di beberapa daerah Indonesia bagian Timur, hujan terjadi dalam periode pendek dengan jumlah relatif kecil, namun intensitasnya tinggi, maka bahaya erosi pada agroekosistem lahan kering besar dan tidak bisa diabaikan. Sehubungan dengan tingginya jumlah dan intensitas curah hujan, terutama di Indonesia Bagian Barat. Bahkan di Indonesia Bagian Timur pun yang tergolong daerah beriklim kering,masih banyak terjadi proses erosi yang cukup tinggi, yaitu di daerah-daerah yang memiliki hujan dengan intensitas tinggi, walaupun jumlah hujan tahunan relatif rendah (Samrumi, 2009).

2.2   FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EROSI
            Begitu besarnya bahaya erosi yang pada akhirnya merugikan kehidupan manusia, Oleh karena itu beberapa ahli membagi faktor-faktor yang menjadi penyebab erosi dan berupaya untuk menanggulanginya. Menurut (Rahim, 2000) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi erosi adalah :
1.      Energi, yang meliputi hujan, air limpasan, angin, kemiringan dan panjang lereng
2.      Ketahanan; erodibilitas tanah (ditentukan oleh sifat fisik dan kimia tanah), dan
3.      Proteksi, penutupan tanah baik oleh vegetasi atau lainnya serta ada atau tidaknya tindakan konservasi.
            Nasiah (2000) menyatakan bahwa kemampuan mengerosi, agen erosi, kepekaan erosi dari tanah, kemiringan lereng, dan keadaan alami dari tanaman penutup tanah merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap erosi tanah.
            Arsyad (1989) menyatakan bahwa erosi adalah akibat interaksi kerja antara faktor-faktor iklim, topografi, tumbuh-tumbuhan (vegetasi), dan manusia terhadap tanah sebagai berikut :                                                                         E = f ( i.r.v.t.m )
Dimana :
E = Erosi
i = Iklim
v = Vegetasi
m = Manusia
f = fungsi
r = Topografi
t = Tanah

 

a. Iklim
            Iklim merupakan faktor terpenting dalam masalah erosi sehubungan dengan fungsinya. Sebagai agen pemecah dan transpor. Faktor iklim yang mempengaruhi erosi adalah hujan. Banyaknya curah hujan, intensitas dan distribusi hujan menentukan dispersi hujan tehadap tanah, jumlah dan kecepatan permukaaan serta besarnya kerusakan erosi. Angin adalah faktor lain yang menentukan kecepatan jatuh butir hujan. Angin selain sebagai agen transport dalam erosi di beberapa kawasan juga bersama-sama dengan temperatur, kelambaban dan penyinaran matahari berpengaruh terhadap evapotranspirasi, sehingga mengurangi kandungan air dalam tanah yang berarti memperbesar kembali kapasitas infiltrasi tanah.    
Sifat-sifat yang perlu diketahui adalah:
·         Intensitas hujan: menunjukkan banyaknya curah hujan persatuan waktu. Biasanya dinyatakan dalam mm/jam atau cm/jam.
·         Jumlah hujan: menunjukkan banyaknya air hujan selama terjadi hujan, se-lama satu bulan atau selama satu tahun dan sebagainya.
·         Distribusi hujan: menunjukkan penyebaran waktu terjadinya hujan.
   
b. Topografi
            Kemiringan dan panjang lereng adalah dua faktor yang menentukan karakteristik topografi suatu daerah aliran sungai. Kedua faktor tersebut penting untuk terjadinya erosi karena faktor-faktor tersebut menentukan besarnya kecepatan dan volume air larian. Unsur lain yang berpengaruh adalah konfigurasi, keseragaman dan arah lereng.
            Panjang lereng dihitung mulai dari titik pangkal aliran permukaan sampai suatu titik dimana air masuk ke dalam saluran atau sungai, atau dimana kemiringan lereng berkurang sedemikian rupa sehingga kecepatan aliran air berubah. Air yang mengalir di permukaan tanah akan terkumpul di ujung lereng. Dengan demikian berarti lebih banyak air yang mengalir dan semakin besar kecepatannya di bagian bawah lereng dari pada bagian atas.         
Erosi akan meningkat apabila lereng semakin curam atau semakin panjang. Apabila lereng makin curam maka kecepatan aliran permukaan meningkat sehingga kekuatan mengangkut meningkat pula. Lereng yang semakin panjang menyebabkan volume air yang mengalir menjadi semakin besar.
c. Vegetasi
            Vegetasi penutup tanah yang baik seperti rumput yang tebal, atau hutan yang lebat akan menghilangkan pengaruh hujan dan topografi terhadap erosi yang lebih berperan dalam menurunkan besarnya erosi adalah tumbuhan bahwa karena ia merupakan stratum vegetasi terakhir yang akan menentukan besar kecilnya erosi percikan. Pengaruh vegetasi terhadap aliran permukaan dan erosi dibagi dalam lima bagian, yakni:
1.      Sebagai intersepsi hujan oleh tajuk tanaman.
2.      Mengurangi kecepatan aliran permukaan dan kekuatan perusak air.
3.       Pengaruh akar dan kegiatan-kegiatan biologi yang berhubungan dengan pertumbuhan vegetasi dan pengaruhnya terhadap stabilitas struktur dan porositas tanah.
4.      Transpiransi yang mengakibatkan kandungan air tanah berkurang sehingga meningkatkan kapasitas infiltrasi.                                                 
d.Tanah
            Berbagai tipe tanah mempunyai kepekaan terhadap erosi yang berbeda-beda. Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi kepekaan erosi adalah (1) sifat-sifat tanah yang mempengaruhi laju infiltrasi, permeabilitas menahan air, dan (2) sifat-sifat tanah yang mempengaruhi ketahanan struktur tanah terhadap dispersi dan pengikisan oleh butir-butir hujan yang jatuh dan aliran permukaan. Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi erosi adalah tekstur, struktur, bahan organik, kedalaman, sifat lapisan tanah, dan tingkat kesuburan tanah.      
Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi kepekaan tanah terhadap erosi adalah:
v  Tekstur tanah
            Tanah dengan tekstur kasar seperti pasir adalah tahan terhadap erosi, karena butir-butir yang besar (kasar) tersebut memerlukan lebih banyak tenaga untuk mengangkut. Tekstur halus seperti liat, tahan terhadap erosi karena daya rekat yang kuat sehingga gumpalannya sukar dihancurkan. Tekstur tanah yang paling peka terhadap erosi adalah debu dan pasir sangat halus. Oleh karena itu makin tinggi kandungan debu dalam tanah, maka tanah menjadi makin peka terhadap erosi.
v  Bentuk dan kemantapan stuktur tanah
            Bentuk struktur tanah yang membulat (granuler, remah, gumpal membulat) menghasilkan tanah dengan daya serap tinggi sehingga air mudah meresap ke dalam tanah, dan aliran permukaan menjadi kecil, sehingga erosi juga kecil. Struktur tanah yang mantap tidak akan mudah hancur oleh pukulan-pukulan air hujan, akan tahan terhadap erosi. Sebaliknya struktur tanah yang tidak mantap, sangat mudah oleh pukulan air hujan, menjadi butir-butir halus sehingga menutup pori-pori tanah. Akibatnya air infiltrasi terhambat dan aliran permukaan meningkat yang berarti erosi juga akan meningkat.
v  Daya infiltrasi tanah
            Apabila daya infiltrasi tanah besar, berarti air mudah meresap ke dalam tanah, sehingga aliran permukaan kecil dan erosi juga kecil.
v  Kandungan bahan organik
            Kandungan bahan organik menentukan kepekaan tanah terhadap erosi karena bahan organik mempengaruhi kemantapan struktur tanah. Tanah yang mantap tahan terhadap erosi.
e. Manusia
Faktor lain yang dapat memicu terjadinya erosi, yaiti manusia sebagai makhluk yang berbudaya. Kepekaan tanah terhadap erosi dapat diubah oleh manusia menjadi lebih baik atau buruk. Pembuatan teras-teras pada tanah berlereng curam menipakan pengaruh baik manusia karena dapat mengurangi erosi.
Manusia dapat mencegah dan mempercepat terjadinya erosi, tergantung bagaimana manusia mengelolahnya. Manusialah yang menentukan apakah tanah yang dihasilkannya akan merusak dan tidak produktif atau menjadi baik dan produktif secara lestari. Banyak faktor yang menentukan apakah manusia akan mempertahankan dan merawat serta mengusahakan tanahnya secara bijaksana sehingga menjadi lebih baik dan dapat memberikan pendapatan yang cukup untuk jangka waktu yang tidak terbatas.







BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahawa:
Erosi adalah hilangnya atau terkikisnya tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat yang diangkut oleh media alami ketempat lain. Erosi menyebabkan hilangnya lapisan atas tanah yang subur dan baik untuk pertumbuhan tanaman serta berkurangnya kemampuan tanah untuk menyerap dan menahan air. Tanah yang terangkut tersebut akan diendapkan ditempat lain: didalam sungai, waduk, danau, saluran irigasi dan sebagainya.
           Factor-faktor yang mempengaruhi erosi menurut Arsyad (1989) adalah sebagai berikut:
1.      Iklim
2.      Vegetasi
3.      Topografi         
4.      Tanah, dan
5.      Manusia.                                                          





DAFTAR PUSTRAKA
Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Hardjowigeno. 2003. Ilmu Tanah. Akademi Pressindo, Jakarta.
Nasiah. 2000. Evaluasi Kemampuan Lahan dan Tingkat Bahaya Erosi Untuk Prioritas. UGM. Yogyakarta.
Rahim, S. E. 2000. Pengendalian Erosi Tanah Dalam Rangka Pelestarian Lingkungan Hidup. Bumi Aksara, Jakarta.
Samrumi. 2009. Pengertian dan Bentuk-bentuk Erosi. http://samrumi.blogspot. com/2009/01/ pengertian-dan-bentuk-bentuk-erosi.html.


Comments

Popular posts from this blog

PERBEDAAN PROGRAM DAN PROGRAMA PENYULUHAN