ANALISIS FAKTOR PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI
DI KOMPLEKS AIR SAGU, DESA NOELBAKI, RT.001/ RW.001/ DUSUN 1
KECAMATAN KUPANG TENGAH, KABUPATEN KUPANG








NAMA                       : SILVESTER YULIANUS EKO SILI
NIM                           : 142380045
SEMESTER             :  III





PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN LAHAN KERING
JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN LAHAN KERING
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG
2016


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Dalam melakukan usaha pertanian, seorang pengusaha atau katakanlah seorang petani akan selalu berpikir bagaimana ia mengalokasikan input seefisien mungkin untuk dapat memperoleh produksi yang maksimal. Cara pemikiran yang demikian adalah wajar mengingat petani melakukan konsep bagaimana memaksimumkan keuntungan. Di lain pihak, manakala petani dihadapkan pada keterbatasan biaya dalam melakukan usahataninya, maka mereka juga tetap mencoba bagaimana meningkatkan keuntungan tersebut dengan kendala biaya usaha tani yang terbatas. Suatu tindakan yang dapat dilakukan adalah bagaimana memperoleh keuntungan yang lebih besar dengan menekan biaya produksi sekecil-kecilnya.
Kegiatan produksi pertaian merupakan salah satu kegiatan produksi yang sangat bergantung pada kondisi lingkungan (cuaca/iklim) dan dibatasi oleh proses biologis tanaman. Hal ini tentunya memberikan dampak terhadap fluktuasi produksi sektor pertanian karena apabila kondisi lingkungan yang mendukung perumbuhan tanaman, akan berpengaruh pada peningkatan produksi, tetapi jika kondisi lingkungan tidak mendukung hal ini berdampak pada penurunan hasil produksi.
Implikasi dari hal di atas adalah rentannya proses produksi pertanian terhadap kerusakan (deterioration). Kondisi inilah yang menyebabkan posisi tawar petani dalam memasarkan produksinya sangat lemah sekaligus menghadapi resiko dan ketidakpastian (risk and uncertainty) yang besar berkaitan dengan proses produksi.

1.3 Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk :
  1. Menganalisis faktor produksi dan tingkat pendapatan usahatani, di kompleks Air Sagu, Desa Noelbaki, Rt.001/ Rw.001/ Dusun 1, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.

BAB II
METODE PRAKTIKUM
2.1  Lokasi dan Waktu
Praktikum ini dilaksanakan di di kompleks Air Sagu, Desa Noelbaki, Rt.001/ Rw.001/ Dusun 1, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, pada tanggal 06 Juli  2016. Dimulai dari pukul 15.00-selesai.
2.2 Metode Praktikum
ü  Wawancara
Wawancara dilakukan dilakukan dengan petani dengan komoditi yang dibudidaya yaitu kol.Wawancara berkaitan dengan penggalian data dengan menggunakan instrumen berupa kuisioner yang disusun.
2.3 Teknik Analisis
Rumus Biaya
Biaya total       = Biaya Tetap + Biaya Variabel
Rumus Penerimaan
Penerimaan      = Jumlah produksi × Harga
Rumus Keuntungan
Keuntungan    = Penerimaan – Biaya Total






BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Faktor Produksi Dan Tingkat Pendapatan Usahatani
Di Kompleks Air Sagu, Desa Noelbaki, Rt.001/ Rw.001/ Dusun 1
Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang

A.    Identitas Petani
·         Nama                           : Otniel Manafe
·         Umur                           : 53 Tahun
·         Pendidikan Terakhir    : SD

B.     Lahan
·         Luas lahan                   : 6 are
·         Kepemilikan                : kontrak (1 tahun = Rp. 500.000)
·         Pemilik lahan               : bapak Tabana
·         Lahan yang digunakan untuk komoditi kol : 168 m2

C.    Benih kol
·         Jenis                            :
·         Harga                          : Rp. 90.000 / bungkus
·         Jumlah                         : 3 bungkus
·         Cara perolehan            : beli dari toko Dunia Tani

D.    Pupuk
·         Jumlah                         : 3 karung
·         Jenis pupuk dan harga :
Pupuk putih           : Rp. 90.000/ karung
Pupuk merah         : Rp. 115.000/ karung
Pupuk hitam          : Rp. 100.000/ karung
·         Pengaplikasian            : masing-masing jenis pupuk diambil 3 gelas dan dilarutkan dalam            satu ember dan disiram
·         Perolehan                    : belih dari ketua kelompok

E.     Obat-obatan
Tabel jenis, jumlah dan harga dari masing-masing obat yang di gunakan:
Jenis
Jumlah
Harga
Dusban
1 liter
Rp. 100.000
Demolis
1 botol kecil
Rp. 15.000
Perangsang (subur)
1 botol (1/2 liter)
Rp. 12.000
·         Pengaplikasian            : masing-masing jenis diambil 1 tutup botol dan dilarutkan dalam 1 tangki hansprayer (15 liter) dan di semprotkan pada tanaman.
·         Perolehan                    : beli dari toko Dunia Tani

F.     Tenaga kerja
No
Jenis kegiatan
∑TK
∑JK
∑HK
HOK
Biaya sewa (Rp.)
Biaya konsumsi (Rp.)
1
Pembersihan lahan dan pembuatan bedengan
1
4
4
2.286
0
40.000
2
Penyemaian
1
30 mnt
1
0.071
0
10.000
3
Penanaman
1
2
2
0.571
0
20.000
4
Pemupukan + obat
1
2
1
0.286
0
10.000
5
Panen
1
2
4
1.143
0
40.000
Jumlah
4.357
0
120.000
Biaya konsumsi/orang/hari (makan siang : nasi, ikan dana sayur) : + Rp.10.000
         Biaya konsumsi : BK per orang per hari  x ∑HK x ∑TK


G.    Panen dan Pemasaran
·         Jumlah produksi          : 2400 tanaman
·         Jumlah yang rusak + di konsumsi sendiri : + 100 tanaman
·         Jumlah yang di jual     : + 2300 tanaman
·         Pemasaran                   : di jual ke pengumpul (ambil di tempat)
·         Harga                          : Rp. 5.000/ tanaman




I.            Analisis biaya
Biaya Tetap
·         Lahan
Rp.   500.000
Biaya Variabel
·         Benih kol
3 x 90.000
Rp.   270.000
·         Pupuk
90.000 + 100.000 + 115.000
Rp.   305.000
·         Obat-obatan
100.000 + 15.000 + 12.000
Rp.   127.000
·         Tenaga kerja
o   Biaya sewa
o   Biaya konsumsi
Rp.              0
Rp.   120.000
Total Biaya
Rp. 1.322.000

II.            Analisis Pendapatan    
Jumlah produksi yang dijual   : 2300 tanaman kol
Harga satuan (per tanaman)    : Rp. 5.000
Penerimaan /pendapatan         =  Jumlah produksi  ×  Harga
                                                = 2300 x 5000
                                                = Rp. 11.500.000
III.            Analisis Keuntungan Usahatani
Keuntungan    = Penerimaan – Biaya Total
                        = Rp. 11.500.000 – Rp. 1.322.000
                        = Rp. 10.178.000
Jadi, keuntungan dari usahatani tersebut sebesar Rp. 10.178.000



BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, kami dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.      Biaya yang paling besar di keluarkan petani dalam menjalankan usaha tersebut adalah biayabenih, biaya pupuk, biaya obat-obatan dan biaya konsumsi tenaga kerja.
2.      Factor tenaga kerja kurang berpengaru terhadap biaya, karena pelaku usahanya adalah petani itu sendiri.



4.2 Saran
Ø  Berusaha tani dengan komoditi kol cukup baik untuk dikembangkan karena memberikan keuntungan yang cukup besar.

 

Comments

Popular posts from this blog

PERBEDAAN PROGRAM DAN PROGRAMA PENYULUHAN