MAKALAH
“JENIS-JENIS PASAR DAN KARAKTERISTIK
PRODUK PERTANIAN”
NAMA : SILVESTER YULIANUS EKO SILI
NIM : 142380045
ROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN LAHAN KERING
JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN LAHAN KERING
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG
2016
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ilmu ekonomi
adalah salah satu bidang yang senantiasa ada dan menyertai kehidupan manusia.
Dalam pasar ilmu ekonomi dikenal berbagai macam pasar, baik yang pada
prakteknya sering dilihat dalam kenyataan sehari-hari maupun yang hanya dikenal
secara absolut dalam teori. Macam pasar yang umumnya banyak dipraktekkan adalah
monopoli, oligopoli dan pasar persaingan bebas. sekarang ini, dari kita banyak
yang tidak mengetahui tentang pasar monopoli, oligopoli, dan persaingan bebas.
baik dari pengertiannya, cirri-cirinya, bahkan sampai ke dampak yang
diakibatkan oleh ketiga pasar tersebut. Sebenarnya kegiatan pasar tersebut baik
monopoli, oligopoli, maupun persaingan bebas itu sendiri bisa kita jumpai di
berbagai negara yang menganut sistem tersebut. Tentunya kegiatan dari sistem
yang di pilih oleh negara itu sendiri juga berpengaruh pada perekonomian suatu
negara tersebut.
Pada pasar ini
kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat bergerak secara leluasa. Ada
pun harga yang terbentuk benar-benar mencerminkan keinginan produsen dan
konsumen. Permintaan mencerminkan keinginan konsumen, sementara penawaran
mencerminkan keinginan produsen atau penjual. Bentuk pasar persaingan murni
terdapat terutama dalam bidang produksi dan perdagangan hasil-hasil pertanian
seperti beras, terigu, kopra, dan minyak kelapa. Bentuk pasar ini terdapat pula
perdagangan kecil dan penyelenggaraan jasa-jasa yang tidak memerlukan keahlian
istimewa (pertukangan, kerajinan).
B. TUJUAN
Adapun tujuan pembuatan makalah ini
adalah untuk mengetahui jenis-jenis pasar beserta kekurangan dan kelebihannya
serta karakteristik dari produk pertanian.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
PENGERTIAN PASAR
Pasar dalam
arti sempit adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli melakukan transaksi
barang dan jasa. Pasar dalam arti luas adalah tempat bertemunya permintaan dan
penawaran sehingga terjadi kesepakatan.
Pasar adalah
salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan
infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk
orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat
pembayaran yang sah seperti uang fiat. Kegiatan ini merupakan bagian dari
perekonomian. Ini adalah pengaturan yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk
item pertukaran. Persaingan sangat penting dalam pasar, dan memisahkan pasar
dari perdagangan. Dua orang mungkin melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan
setidaknya tiga orang untuk memiliki pasar, sehingga ada persaingan pada
setidaknya satu dari dua belah pihak. Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan,
skala geografis, lokasi jenis dan berbagai komunitas manusia, serta jenis
barang dan jasa yang diperdagangkan. Beberapa contoh termasuk pasar petani
lokal yang diadakan di alun-alun kota atau tempat parkir, pusat perbelanjaan
dan pusat perbelanjaan, mata uang internasional dan pasar komoditas, hukum
menciptakan pasar seperti untuk izin polusi, dan pasar ilegal seperti pasar
untuk obat-obatan terlarang.
Dalam ilmu
ekonomi mainstream, konsep pasar adalah setiap struktur yang memungkinkan
pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan informasi. Pertukaran
barang atau jasa untuk uang adalah transaksi. Pasar peserta terdiri dari semua
pembeli dan penjual yang baik yang memengaruhi harga nya. Pengaruh ini
merupakan studi utama ekonomi dan telah melahirkan beberapa teori dan model
tentang kekuatan pasar dasar penawaran dan permintaan. Ada dua peran di pasar,
pembeli dan penjual. Pasar memfasilitasi perdagangan dan memungkinkan
distribusi dan alokasi sumber daya dalam masyarakat. Pasar mengizinkan semua
item yang diperdagangkan untuk dievaluasi dan harga. Sebuah pasar muncul lebih
atau kurang spontan atau sengaja dibangun oleh interaksi manusia untuk
memungkinkan pertukaran hak (lih. kepemilikan) jasa dan barang.
2.2
JENIS-JENIS PASAR
Secara garis
besar, pasar dapat dikelompokkan menjadi enam macam, yaitu: pasar menurut jenis
barang yang diperjualbelikan, waktu bertemunya penjual dan pembeli, luas
kegiatan distribusi, fisik pasar serta menurut bentuk dan strukturnya. Berikut
ini akan kita bahas macam-macam pasar tersebut.
1. Pasar
persaingan sempurna
Pasar
persaingan sempurna adalah pasar yang penjual dan pembelinya tidak dapat
mempengaruhi harga, sehingga harga pasar benar-benar hasil interaksi keduanya.
Ciri-ciri pasar
persaingan sempurna:
1)
Banyak penjual dan
banyak pembeli
2)
Barang dan jasa yang
dijual homogen
3)
Penjual dan pembeli
mengetahui harga dan keadaan pasar
4)
Kemudahan dan
kebebasan untuk keluar-masuk pasar
Kelebihan pasar
persaingan sempurna:
1)
Menghasilkan harga
barang yang logis
2)
Terjadi persaingan
sehat antar produsen
Kekurangan pasar
persaingan sempurna:
1)
Berkurangnya pilihan
karena barang bersifat homogen
2)
Berkurangnya inovasi
produsen karena barang bersifat homogen
3)
Biaya produksi dalam
persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
4)
Distribusi pendapatan
tidak selalu merata
Contoh pasar persaingan sempurna
misalnya pasar beras dan pasar sayur-mayur.
2.
Pasar monopoli
Pasar monopoli adalah pasar yang
dikuasai oleh satu penjual.
Ciri-ciri pasar
monopoli:
1)
Satu penjual dan
banyak pembeli
2)
Tidak ada produsen
lain yang memproduksi barang substitusi
3)
Pembeli tidak punya
pilihan lain
4)
Keuntungan terpusat
pada satu produsen
5)
Harga ditentukan
produsen
6)
Diatur oleh pemerintah
dan UU
Kelebihan pasar
monopoli:
1) Keuntungan
yang didapat produsen tinggi
2) Melindungi
barang dan jasa yang menguasai hajat hidup dari produsen yang semena-mena
Kekurangan pasar
monopoli:
1) Tidak
dapat dimasuki karena diatur pemerintah dan UU
2) Pembeli
tidak punya barang substitusi atau pilihan lain
3) Keuntungan
terpusat di satu produsen
4) Dapat
terjadi eksploitasi pembeli dengan permainan harga
Contoh pasar monopoli antara lain
adalah monopoli listrik, monopoli bahan bakar.
3. Pasar
oligopoly
Pasar oligopoli adalah pasar yang
dikuasai oleh beberapa penjual saja.
Ciri-ciri pasar
oligopoli:
1) Hanya
beberapa penjual dan banyak pembeli
2) Barang
dan jasa yang dijual cenderung homogen dengan sedikit inovasi
3) Produsen
baru dapat masuk ke pasar walau sulit
4) Penjual
dapat mengandalikan harga
5) Adanya
persaingan ketat antar produsen
Kelebihan pasar oligopoli:
1) Penjual
dapat mengendalikan harga
2) Perang
harga antar produsen dapat menimbulkan keuntungan bagi konsumen
Kekurangan pasar
oligopoli:
1) Adanya
persaingan ketat antar produsen
2) Sering
terjadi perang harga
3) Butuh
investasi besar untuk masuk ke dalam pasar
4) Dapat
terjadi kartel atau kerjasama antar produsen yang menghasilkan pasar monopoli
Contoh pasar oligopoli adalah
pasar kartu perdana ponsel, pasar mobil, pasar motor, pasar semen, dan
lain-lain.
4. Pasar
monopolistic
Pasar monopolistik adalah pasar
yang mendekati pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli.
Ciri-ciri pasar
monopolistik:
1) Banyak
penjual namun tidak sebanyak pasar persaingan sempurna
2) Penjual
dapat mengendalikan harga
3) Barang
dan jasa yang dijual heterogen
4) Adanya
persaingan ketat antar produsen
Kelebihan pasar
monopolistik:
1) Produsen
dapat memperoleh keuntungan lebih besar
2) Memacu
inovasi dan kreativitas produsen
3) Pembeli
tidak mudah berpindah produk
Kekurangan pasar monopolistik:
1) Adanya
persaingan ketat antar produsen
2) Biaya
untuk memasuki dan menguasai pasar monopolistik mahal (iklan, promosi, uji
kualitas produk)
Contoh pasar monopolistik adalah
pasar ponsel dan smartphone, pasar komputer, pasar koran, pasar shampoo, pasar
makanan ringan, dan lain-lain.
2.3
KARAKTERISTIK PRODUK PERTANIAN
a)
Voluminous
and bulky
1) Perlu
ruang dan biaya penyimpanan yang relatif besar
2) Biaya
pengangkutan mahal
3) Harga
produk relatif sangat kecil dibandingkan dengan volumenya
4) Biaya
total pemasarannya sering kali jauh lebih besar secara proporsional
dibandingkan dengan biaya produksinya
b)
Penawaran
produknya relatif kecil
1) Secara
perorangan petani pada umumnya merupakan suplier kecil yang tidak memiliki
posisi tawar dalam menentukan harga.
2) Penetapan
harga umumnya dikuasai oleh pelaku pasar lain
c)
Mudah
rusak/ perishable
1) Produk
hasil pertanian dikenal tidak tahan lama dan sangat mudah rusak.
2) Sebab
·
Rendahnya kualitas
penanganan pasca panen
·
Kandungan air yang
relatif tinggi
·
Faktor-faktor lain
yang lekat dengan karakteristik
biologis dan fisiologis produk agronomi itu sendiri.
d)
Ketidakseragaman
Kualitas
produk cenderung tidak seragam (ukuran, kematangan, dll)
1) Seluruh
aspek alamiah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap produk hasil
pertanian
2) Produk
tertentu hanya dapat ditanam pada kondisi alam tertentu dan dipanen hanya di
musim-musim tertentu.
3) Perubahan
kondisi alam di luar kecenderungan alamiahnya akan berakibat pada kegagalan
panen
4) Produksi
terpusat di daerah tertentu distribusi
f)
Bersifat
musiman
1)
Ketersediaan produk
hasil pertanian bersifat musiman
·
Saat panen produk
tersedia di pasar dalam jumlah melimpah sebaliknya sebelum dan sesudah saat
panen terjadi kelangkaan pasokan di pasar
2)
Menciptakan struktur
harga pasar yang tidak menguntungkan bagi produk hasil pertanian
·
Hukum permintaan dan
penawaran (harga turun bila terjadi kelebihan pasokan dan harga naik bila
terjadi kekurangan pasokan produk di pasaran).
g)
Memiliki
banyak produk substitusi
1) Produk
hasil pertanian bersifat substitusi satu sama lain.
2) Kebutuhan
akan satu jenis produk hasil pertanian jika tidak tersedia maka dapat
digantikan dengan jenis produk agronomi yang lain
h)
Produk
hasil pertanian dapat sebagai produk yang langsung dikonsumsi maupun sebagai
input produksi
BAB
III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
1) Ada
beberapa jenis pasar diantaranya:
•
Pasar persaingan
sempurna
•
Pasar monopoli
•
Pasar oligopoli dan
•
Pasar monopolistik
2) Karakteristik
produk pertanian:
•
Voluminous and bulky
•
Penawaran produknya
relatif kecil
•
Mudah rusak/
perishable
•
Ketidak seragaman
•
Ketergantungan pada
alam
•
Bersifat musiman
•
Memiliki banyak produk
substitusi
•
Produk hasil pertanian
dapat sebagai produk yang langsung dikonsumsi maupun sebagai input produksi
DAFTAR
PUSTAKA
Boediono. 1982. Ekonomi Mikro, Seri
Sinopsis. Yogyakarta: BPFE.
Ditjen Perkebunan. 1999. Statistik
Perkebunan, Berbagai Komoditas Perkebunan.
Putong, Iskandar. 2000. Pengantar
Ekonomi Mikro & Makro. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Murni, Asfia. 2013. Ekonomika Mikro.
Edisi Kedua. Bandung: Pt Refika Aditama
http://www.crayonpedia.org/mw/BAB_9._PASAR.
Comments
Post a Comment