TEKNIK BUDIDAYA TEMBAKAU LENGKAP
TEKNIK
BUDIDAYA TEMBAKAU
Gambar.
Pertanaman tembakau
A.PENDAHULUAN
Penanaman
dan penggunaan tembakau di Indonesia sudah dikenal sejak lama.Komoditi tembakau
mempunyai arti yang cukup penting, tidak hanya sebagai sumber pendapatan bagi
para petani, tetapi juga bagi Negara.
Tanaman
Tembakau merupakan tanaman semusim, tetapi di dunia pertanian termasuk dalam
golongan tanaman perkebunan dan tidak termasuk golongan tanaman pangan.Tembakau
(daunnya) digunakan sebagai bahan pembuatan rokok.
Usaha
Pertanian tembakau merupakan usaha padat karya.Meskipun luas areal
perkebunantembakau di Indonesia, diperkirakan hanya sekitar 207.020 hektar,
namun jika dibandingkan dengan pertanian padi, pertanian tembakau memerlukan
tenaga kerja hamper tiga kali lipat. Seperti juga ada kegiatan pertanian
lainnya, untuk mendapatkan produksi tembakau dengan mutu yang baik, banyak
faktor yang harus diperhatikan. Selain faktor tanah, iklim, pemupukan dan cara
panen.
Nicotiana
tobacum dibudidayakan
umumnya karena memiliki arti ekonomi penting.Spesies yang seringdibudidayakan
adalah Nicotianatobacum dan Nicotiana rustika.
Nicotiana
tobacum, daunmahkota
bunganya memilikiwarna merah muda sampaimerah, mahkota bungaberbentuk terompet
panjang,habitusnya piramidal, daunnyaberbentuk lonjong dan padaujung runcing,
kedudukan daunpada batang tegak, tingginya 1,2m.
Nicotiana
rustika,
daun mahkotabunganya berwarna kuning,bentuk mahkota bunga sepertiterompet
berukuran pendek dansedikit bergelombang,habitusnya silindris, bentuk daunbulat
yang pada ujungnyatumpul, kedudukan daun padabatang agak terkulai.
B. SISTEMATIKA
TANAMAN
Sistematika
tanaman tembakau adalah sebagai berikut:
Klass :
Dicotyledonaea
Ordo :
Personatae
Famili :
Solanaceae
Sub Famili : Nicotianae
Genus :
Nicotianae
Spesies :Nicotianatabacum L.
C. BOTANI
TANAMAN
Akar
Tanaman
tembakau merupakan tanaman berakar tunggang yang tumbuh tegak ke pusat
bumi.Akar tunggangnya dapat menembus tanah kedalaman 50-75 cm, sedangkan akar
serabutnya menyebar ke samping.Selain itu, tanaman tembakau juga memiliki
bulu-bulu akar. Perakaran akan berkembang baik jika tanahnya gembur, mudah
menyerap air, dan subur.
Batang
Tanaman
Tembakau memiliki bentuk batang agak bulat, agak lunak tetapi kuat, makin ke
ujung, makin kecil.Ruas-ruas batang mengalami penebalan yang ditumbuhi daun,
batang tanaman bercabang atau sedikit bercabang. Pada setiap ruas batang selain
ditumbuhi daun, juga ditumbuhi tunas ketiak daun, diameter batang sekitar 5cm.
Daun
Daun
tanaman tembakau berbentuk bulat lonjong (oval) atau bulat, tergantung pada
varietasnya.Daun yang berbentuk bulat lonjong ujungnya meruncing, sedangkan
yang berbentuk bulat, ujungnya tumpul.
Daun
memiliki tulang-tulang menyirip, bagian tepi daun agak bergelombang dan
licin.Lapisan atas daun terdiri atas lapisan palisade parenchyma dan spongy
parenchyma pada bagian bawah.Jumlah daun dalam satu tanaman sekitar 28-32
helai.
Gambar.
Batang tembakau
Bunga
Tanaman
tembakau berbungamajemuk yang tersusun dalambeberapa tandan dan masing-masing
tandan berisi sampai 15 bunga. Bunga berbentuk
terompet dan
panjang, terutama yang berasal dari keturunan Nicotiana tabacum,
sedangkan dari keturunan Nicotiana rustika, bunganya lebih pendek, warna
bunga merah jambu sampai merah tua pada bagian atas. Bunga tembakau berbentuk malai,
masing-masing seperti terompet dan mempunyai bagian sebagai berikut:
a.
Kelopak
bunga, berlekuk dan mempunyai lima buah pancung
b.
Mahkota
bunga, berbentuk terompet, berlekuk merah dan berwarna merah jambu atau merah
tua dibagian atasnya. Sebuah bunga biasanya mempunyailima benang sari yang
melekat pada mahkota bunga, dan yang satu lebih pendek dari yang lain.
c.
Bakal
buah terletak diatas dasar bunga dan mempunyai dua ruang yang membesar.
d.
Kepala
putik terletak pada tabung bunga yang berdekatan dengan benang sari. Tinggi
benang sari dan putik hampir sama. Keadaan ini menyebabkan tanaman tembakau
lebih banyak melakukan penyerbukan sendiri, tetapi tidak tertutup kemungkinan
untuk penyerbukan silang.
Gambar.
Bunga tembakau
Buah
Tembakau
memiliki bakal buah yang berada di atas dasar bunga dan terdiri atas dua ruang
yang dapat membesar, tiap-tiap ruang berisi bakal biji yang banyak sekali.
Gambar.
Biji tembakau
Penyerbukan yang
terjadi pada bakal buah akan membentuk buah. Sekitar tiga minggu setelah
penyerbukan, buah tembakau sudah masak.
Setiap
pertumbuhan yang norrmal, dalam satu tanaman terdapat lebih kurang 300
buah.Buah tembakau berbentuk bulat lonjong dan berukuran kecil, di dalamnya
berisi biji yang bobotnya sangat ringan.Dalamsetiap gram biji berisi + 12.000
biji.Jumlah biji yang dihasilkan pada setiap tanaman rata-rata 25 gram.
D.JENIS TEMBAKAU
Beberapa
varietas anjuran tembakau adalah:
Tembakau cerutu
·
Tembakau
Deli adalah D4, KF-7 dan F1-5
·
Tembakau
Vorstenlanden (untuk cerutu) adalah Timor vorstenlanden (TV) dan Gayamprit (G)
·
Tembakau
Besuki (tembakau pembalut dan pengisi cerutu) adalah varietas H 328, H 392, H
77, H 362
Tembakau Pipa
Tembakau
Lumajang varietas K dan SAX
Tembakau sigaret
·
Tembakau
Virginia adalah Dixie bright (DB) 101, Coker 319, Coker 86, Coker 176, Nort
Caroline 95, Nort Carolina 2514
·
Tembakau
oriental (turki) adalah sumsum, smyrna, macedonia orientale dan xanthi
·
Tembakau
Barlay adalah varietas KY 17, Barlay 21 dan Tn 87
·
Tembakau asli/ rajangan
Varietas
yang dianjurkan terdiri dari banyak varietas yang sesuai dengan
pengembangannya.
E. SYARAT TUMBUH
Iklim
Tanaman
tembakau pada umumnya tidak menghendaki iklim yang kering ataupun iklim yang
sangat basah.Angin kencang yang sering melanda lokasi tanaman tembakau
dapatmerusak tanaman (tanaman roboh) dan juga berpengaruh terhadap mengering
dan mengerasnya tanah yang dapat menyebabkan berkurangnya kandungan oksigen di
dalam tanah.
Untuk
tanaman tembakau dataran rendah, curah hujan rata-rata 2.000 mm/tahun,
sedangkan untuk tembakau dataran tinggi, curah hujan rata-rata 1.500-3.500
mm/tahun.
Penyinaran
cahaya matahari yang kurang dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman kurang baik
sehingga produktivitasnya rendah.Oleh karena itu lokasi untuk tanaman tembakau
sebaiknya dipilih di tempat terbuka dan waktu tanam disesuaikan dengan
jenisnya. Suhu udara yang cocok untuk pertumbuhan tanaman tembakau berkisar
antara 21-32,30 C.
Tanaman
tembakau dapat tumbuh pada dataran rendah ataupun di dataran tinggi bergantung
pada varietasnya.Ketinggian tempat yang paling cocok untuk pertumbuhan tanaman
tembakau adalah 0 - 900 mdpl.
Tanah
Tembakau
Deli sangat cocokuntuk jenis tanah aluvial danandosol.Tanah regosol sangatcocok
untuk tembakauvorstenlanden dan besuki.Tembakau Virginia
flu-curedcocok untuk tanah podsolik.
Sedangkan
tembakau rakyatatau asli dapat tumbuh mulai daritanah ringan (berpasir)
sampaidengan tanah berat (liat).
Derajat
keasaman tanah yangbaik untuk tanaman tembakauadalah 5-5,6; tembakau
Virginia5,5-6,0.
Apabila
didapat nilai yangkurang dari 5 maka perludiberikan pengapuran untukmenaikkan
pH sedangkan biladidapat nilai pH lebih tinggi dari 6maka perlu diberikan
beleranguntuk menurunkan pH.
F. PEDOMAN
BUDIDAYA
Pengolahan Tanah
Pengolahan
tanah dilaksanakandengan menggunakan alatpertanian berupa hand traktorminimal
2 kali pembajakanuntuk mempersiapkan mediaterbaik bagi proses penanamantembakau
dengan menjagakesuburan tanah.
Penanaman dan pemupukan
Empat
puluh lima hari s/d limapuluh hari (45 s/d 50) setelahbenih ditabur, kita
sudahmendapatkan bibit yang siapuntuk dipindah tanamkan.Bibit ditanam pada
tanahguludan di lahan yang telahdipilih dengan luasan yangsesuai. Teknik
penyebaran benihdapat dilakukan denganmencampur benih dengan pasirhalus atau
abu kering, kemudiansebarkan pada bedengan seperti Gambar berikut
Gambar.Penyemaian
benih tembakau
Setelah
bibit berumur 40-45 hari bibit dapat dipindah tanamkan.Sebelum penanaman bibit
perlu dipangkas agar tidak terjadi stagnasi.
Teknik
pencabutan bibit terlebih dahulu disiram sampai basah agar mudah dalam proses
pencabutan, cara pencabutan bibit adalah dengan caramemegang dua helai daun
terbesar kemudian ditarik ke atas. Sebaiknya pindah tanam ini dilakukan pada
pagi hari.
Gambar.
Cara mencabut bibit tembakau
Pada
tahapan penanaman ini dilakukan pemupukan I dengan memperhatikan jenis dan
dosis serta cara pemupukan. Adapun pupuk yang digunakan NPK (Fertila) dengan
dosis 10 gr/batang.
Pemupukan
ke II dengan umur tanaman 21 hari dilakukan dengan pupuk NPK (KNO3) dengan
dosis 5 gr/batang.
Pembumbunan dan Pengairan
Pembumbunan
adalah proses yang dilakukan agar tanah tetap gembur, sebagai persiapan media
tumbuh yang baik bagi tanaman tembakau dan sekaligus untuk membersihkan
tumbuhan pengganggu (Gulma).
Adapun
sistim irigasi (Pengairan) yang tepat sangat penting dalam menjamin
kualitas klas tingkat produktifitas tembakau virginia.
Pungel dan wiwil Suli
Punggel
dan wiwil/suli memastikan penggunaan bahan gizi tanaman dalam proses
pengembangan daun tembakau untuk mendapatkan jumlah daun, berat daun dan
kualitas tinggi yang akan memberikan baik maksimal bagi petani.Dalam
pelaksanaan wiwilan sangat penting sekali karena akan berpengaruh terhadap
ketebalan daun/berat daun.
Pengendalian Hama danPenyakit
Pengendalian
Hama Terpadu dilaksanakan sesuai kondisi tanaman yang ada dengan
memprioritaskan penggunaan Bio Pestisida dengan pengawasan secara berkala,
terhadap residu pestisida baik pada tanaman tembakau virginia. Adapaun
penggunaan pestisida dan bahan kimia bisa digunakan (Dancis, Furadan)
tergantung serangan hama yang ada.
Panen dan Pascapanen
*Panen
-Umur Panen
Pemanenan
atau pemetikan daun tembakau yang terbaik adalah pada saat tanaman cukup umur
dan daun-daunnya telah matang petik yang dicirikan dengan warna hijau
kekuningkuningan. Daun-daun yang demikian akan menghasilkan krosok yang bermutu
tinggi dan aromanya tajam. Krosok tembakau yang bermutu tinggi mempunyai
nilai jual yang tinggi.
Namun,
pada beberapa hal, misalnya karena permintaan pasar dan letak daun pada batang,
maka pemetikan yang terbaik dapat dilakukan pada tingkatan daun hampir
masak.Karena bila dipetik tepat masak dan masak sekali, kualitas daun setelah
pengeringan justru mengalami kemerosotan terutama aromanya.
Untuk
golongan tembakau cerutu, pemungutan daun yang baik adalah pada tingkat
kemasakan tepat masak atau hampir masak.
Pemetikan
pada tingkatan iniakan menghasilkan krosok yangberwarna keabu-abuan (vaal)dan
elastis. Pemungutan daunmuda atau daun tua akanmenghasilkan krosok yang
rapuh(tidak elastis) dan warna yangtidak menarik.
Untuk
tembakau golongansigaret, misalnya Virginia,pemanenan daun yang terbaikadalah
pada tingkat kemasakantepat masak atau masak sekali.Apabila pasar menghendaki
krosok yang halus, pemetikan daun dapat dilakukan pada tingkat kemasakan masak
sekali.Caranya adalah dengan memperpanjang waktu pemetikan 5-10 hari dari
tingkat pemasakan tepat masak.Untuk jenis Tembakau Turki yang tergolong
tembakau sigaret pula, pemetikan daun yang baik adalah pada tingkat kematangan
hampir masak atau masih kehijauan.
Permasalahan
yang kadang terjadi yaitu adanya kesalahan dalam pemetikan daun yaitu daun-daun
yang dipetik terlampau muda, akibatnya akan menghasilkan krosok yang
berkualitas rendah, yakni berwarna hijau mati, kurang beraroma, warnanya
cokelat tua, dan kisut sehingga harga di pasaran rendah. Permasalahan lain
yaitu daun tembakau yang dipetik telah lewat umur, daunnya sudah terlalu tua
yang dicirikan dengan warna kuning tua yang menghasilkan krosok yang bermutu
rendah. Karena itu diharapkan para pekerja lebih teliti lagi dalam memanen daun
tembakau.
-Cara Panen
Cara
memanen daun tembakau dapat dilakukan dengan menebang batang pertanaman beserta
daun-daunnya tepat pada pangkal batangnya atau hanya memetik daun-daunnya saja
tanpa menebang batangnya.
Penerapan
penggunaan kedua cara tersebut tergantung pada:
·
Jenis
atau varietas
·
Kebersamaan
Pemasakan daun, Karena ada beberapa jenis tembakau yang memiliki waktu
kemasakan daun bersamaan dan beberapa varietas tembakau tidak memiliki waktu
yang bersamaan pada proses pemasakan daun
·
Perlakuan
budidaya.
Pemanenan
daun dapat dilakukan dengan cara pungut daun seperti pada tembakau
cerutu, sigaret, dan pipa. Pemetikan daun dilakukan per lembar menurut tingkat
kemasakan dan letaknya pada batang.
Panen
secara pungut daun dilakukan dengan memetiknya lembar demi lembar.Pemetikan
dilakukan pada daun-daun yang masak lebih dahulu, sedangkan yang belum masak
ditinggalkan untuk dipetik pada waktu berikutnya setelah mencapai tingkat
kemasakan tepat masak.Pemetikan daun yaitu dipretel dengan tangan, selanjutnya
pemetikan dapat dilakukan selang 3-5 hari.Biasanya sekali petik hanya 2-4 helai
daun tiap tanaman.
Permasalahan
yang kadang terjadi yaitu bila pemanenan dilakukan dengan menebang batangnya
tepat pada pangkal, terkadang ada daun tembakau yang belum tepat masak, daun
tersebut bisa kotor/tergores saat mengangkutnya ke tempat penampungan.
Oleh
sebab itu diharapkan para pekerja lebih teliti dalam mengangkut batang tembakau
beserta daunnya agar tidak terjadi kerusakan daun tembakau.
Saat Panen
Secara
umum saat yang baik untuk memetik daun tembakau adalah pagi atau sore hari
dalam keadaaan cuaca cerah.Untuk varietas tembakau vorstenland dan deli, saat
pemetikan yang baik adalah pada pagi hari antara pukul 06.00 s.d 10.00.Untuk
varietas besuki, saat pemetikan yang baik adalah pada sore hari antara pukul
14.00-17.00. Untuk jenis tembakau turki dan tembakau sigaret, saat pemetikan
yang baik adalah pada pagi hari antara pukul 08.00-10.00.
Permasalahan
yang terjadi dengan saat panen adalah waktu pemanenan daun tembakau yang perlu
disesuaikan dengan varietasnya.Terkadang para pekerja kurang memperhatikan
varietas tembakau dan waktu pemanenan yang cocok untuk varietas tembakau
tersebut.
Karena
itu para pekerja harus memperhatikan varietas tanaman yang di tanam dan waktu
pemanenan yang cocok. Yang perlu diperhatikan pada saat panen:
1.
Pemanenan
daun tembakau harus cukup umur, tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.
2.
Semua
daun tembakau harus diperhatikan baik daun bagian bawah maupun bagian atas.
3.
Para
pekerja harus teliti dalam mengangkut batang tembakau beserta daunnya agar
tidak terjadi kerusakan daun tembakau.
4.
Para
pekerja harus memperhatikan varietas tanaman yang di tanam dan waktu pemanenan
yang cocok.
Pemanenan
adalah suatu tahapan yang sangat penting diperhatikan dalam mendapatkan
kualitas panenan yang tinggi. Adapun yang harus diperhatikan sebagai berikut :
1.
Kematangan
daun
2.
Keseragaman
daun dalam proses pemanenan
3.
Penanganan
daun hasil panenan
Sebagian
besar dari varietas tembakau dipanen berdasarkan tingkat kematangan daunnya
dilakukan mulai dari daun bawah sampai daun atas dengan pemetikan 2 sampai 3
daun pada setiap tanaman dengan interval satu minggu hingga daun tanaman habis.
Gambar.
Proses pengeringan daun tembakau
*Pascapanen
Tembakau
Virginia dijual dalam wujud kering oven atau pengomprongan (Curing). Curing
merupakan proses biologis yaitu melepaskan kadar air dari daun tembakau basah
yang dipanen dalam keadaan hidup.
Curing
Selama
ini di beberapa petani ada yang berpendapat bahwa curing adalah
prosespengeringan tembakau saja.Tidak menyadari bahwa sel-seldi dalam daun
tersebut masihtetap hidup setelah dipanen.
Tujuan Curing :
Sebenarnya
tujuan curing adalah:
1.
Melepaskan
air dauntembakau hidup darikadar air 80 -90 %menjadi 10-15%
2.
Perubahan
warna dariZat hijau daun menjadiwarnaa orange denganaroma sesuai denganstandar
tembakau yangdiproses.
Untuk
mendapatkan hasilcuring/omprongan tembakauyang baik, maka daun tembakauitu
harus sudah masak danseragam.Ciri-ciri daun yang sudah masakadalah :
1.
Warna
daun sudah mulaihijau kekuningan dengansebagian ujung dan tepidaun berwama
coklat.
2.
Wama
tangkai daun hijaukuning, keputih-putihan.
3.
Posisi
daun/tulang daunmendatar
4.
Kadang-kadang
padalembaran daun adabintik-bintik coklat,sebagai lambing ketuaan.
Hal-hal yang
perludiperhatikan :
Pada
saat curing, yang perludiperhatikan juga adalahkapasitas daun di dalam
oven.Sebagai contoh untuk ovenukuran 4 x 4 x 7 rak sebandingdengan 1,8 ha,
sedangkan 5 x 5x 7 rak maksimum 2,8 ha. Jugacuaca waktu proses, kalaumusim
hujan harus lebih longgardaripada waktu musim kering.
Pada
saat panen tembakauharus dipastikan berapa lembaryang harus dipetik
sesuaikapasitas oven. Daun tembakauyang dipetik haruslah seumurdan posisi daun
yang sama,karena apabila umur daun danposisi daun berbeda, akansangat sulit
menentukan kapanharus menaikkan suhu oven,kapan harus masuk ke
tahapanberikutnya, kapan harus bukaventilasi dan sebagainya.
Oleh
sebab itu pengetahuanpetani dan pemetik daun harusbenar-benar baik tentang
saatpanen ini.Sebaiknya saatmenjelang panen, petani yangbersangkutan
mengumpulkanseluruh tenaga petiknya dandiberitahu mana yang sudahboleh dipanen
dan mana yangbelum.
Tahapan Curing
Sebelum
memulai curing harusdipastikan bahwa seluruhgelantang sudah tersedia danbebas
palstik, kompor sudahdicek kondisinya denganmelakukan test nyala
apisebelurnnya, seluruh dindingoven tidak ada yang berlubang,pintu bisa menutup
rapat, pipapipatidak ada yang rusak danberlubang.Ada 4 tahapan curing, yaitu :
1.
Penguningan, Prosesbiologis daun ini merupakan proses
perubahan warna darihijau ke warna kuning,karena hilangnya zathijau daun /
klorophyil kezat kuning daun danterjadi penguraian zattepung menjadi
gula.Perubahan ini bisa terjadipada suhu 32 s/d 42derajat celcius. Proses
iniharus dilakukan secaraperlahan-lahan waktuyang diperlukantergantung posisi
daun.Umumnya berlangsungselama 55 s/d 58 jam.Pada saat ini awalnyasemua
ventilasi ditutup,baik atas maupun bawah.Tetapi apabila seluruhdaun sudah
berwamakuning orange ventilasiatas dibuka 1/4 , prosesini sangat
menentukanterhadap hasil curing.
2.
Pengikatan Warna,Apabila seluruh daunsudah berwama
kuningorange baik lembar daunmaupun tulang daun,maka secara pertiahanlahansuhu
dinaikkan.Pada saat proses initerjadi, maka apabiladaun masih berwamahijau,
maka daun tetapakan berwama hijau,sebaliknya apabila sudahberwama kuning
orangemaka hasil curing akankuning orange. Karenapada suhu 43-52 °C initerjadi
pengikatan warna.Sehingga apabila warnadaun pada prosespenguningan
belumsempuna, maka janganterburu-buru menaikkansuhu lebih dari 42°C.Pada
tahapan ini ventilasidibuka secara bertahap,sedikit demi sedikitsampai akhirnya
dibukaseluruhnya. Waktu yangdiperlukan kalau berjalansempuma umumnyasekitar
18-19 jam.
3.
Pengeringan LembarDaun, Proses
inibertujuan untukmengurangi kadar airdidalam lembar daundengan cara
menaikkansuhu 53-62°C. Pada saatini seluruh ventilasidibuka, karena air
yangkeluar dari sel-sel daunakan menjadi uap air,yang harus dibuangkeluar oven
agar tidak kembali ke daun. Ciri-ciriproses ini, daun sudahterasa kering
apabiladipegang, tapi tulangdaun masih terasa basahdaun terlihat keriput
ataukeriting waktu yangdibutuhkan lebih kurang30-32 jam.
4.
Pengeringan GagangPengeringan gagangtembakau
dilakukan padasuhu 63-72°C. Pada saatini air yang bisa dilepasdidalam batang
daunakan dikeluarkan prosesawal tahap ini ventilasimulai ditutup secaraperlahan
dan bertahap,untuk menjagakelembaban udara tetapberkisar pada 32%.
Ciriciritahapan ini bias selesai apabila seluruhtulang daun sudahkering, dan
bila ditekukbatangnya akan patahdan berbunyi krek. Inimenandakan bahwatahap ini
berjalan baik 5-8jam sebelum prosesberakhir, seluruh ventilasiharus ditutup
agarkelembaban udara tetapterjaga. Proses inimemerlukan waktunormalnya 30-32
jam jangan pernahmenaikkan suhu
ovendiatas 72 C, karenatembakau akan terbakar.
Demikian
tahapan curing yangterjadi pada tembakau Virginia Flue Cure.Proses ini
harus dilakukandengan hati-hati dan penuhpengawasan karena tembakauyang sudah
sangat baikpertumbuhannya dilapangan,akan sia-sia hasilnya apabilaproses curing
ini tidak berjalanlancar.
Oleh karena itu untuk semua oven yang aktif harus memilikitermometer untuk
memastikanapakah setiap tahapan tersebutsudah berjalan baik atau belum.Dan juga
setiap oven harusmemiliki table pedoman prosedurcuring tembakau virginia
sertamenggunakan alatHygrocurometer untuk mengukursuhu dan kelembaban udaranya
G.
KLASIFIKASI DAUN
Setiap
lembar daun tembakaudari bawah ke atas memiliki sifatfisik dan kimia yang
berbeda.Dengan adanya perbedaan ini,maka daun-daun tembakaudikelompokkan
menjadi beberapa kelas menurutletaknya pada batang.
Pengelompokan
menurut letakdaun pada batang disebutklasifikasi daun.Dalam pengelompokan
ini,jumlah lembaran daun padapossisinya tidak sama untuksetiap jenis tembakau
tergantungpada besar kecilnya perbedaansifat.
Secara
umum daun tembakaudapat diklasifikasikan menjaditiga kelas.
Tembakau Cerutu
Golongan
tembakau cerutudapat dikelompokkan menjadiempat kelas, mulai dari bawahke atas
, yaitu :
1.
Daun
pasir(zandblad)
2. Daun kaki
(voetblad)
a.
Daun
kakipertama (DKP)
b.
Daun
Kaki Atas(DKA)
3. Daun
tengah/madya(middenblad)
a.
Daun
madyapertama (DMP)
b.
Daun
Madya atas(DMA)
4.
Daun
pucuk/topblad
Menurut
klasifikasi diatas, untukvarietas tembakau vorstenlanddan varietas
tembakau besukiNa Oogst, lembaran daun kakimerupakan lembaran daun
yangberkualitas baik, sedangkanyang lain berkualitas rendahsehingga tidak perlu
dipetik.
Tembakau Sigaret
Golongan
tembakau sigaretdikelompokkan menjadi empatkelas mulai dari bawah ke atas,yaitu
:
1.
Daun
pasir (lugs)
2.
Daun
bawah dan tengah(cutters)
3.
Daun
atas (leaf)
4.
Daun
pucuk (tips)
Menurut
klasifikasi diatas, untuk jenistembakau Virginia,lembaran daun bawahdan tengah (cutters)merupakan
lembarandaun yang paling baik,menyusul lembaran daunatas (leaf). Adapunlembaran
daun yang lainmemiliki kualitas rendah.
Tembakau Rajangan
Untuk
jenis tembakau rajanganatau tembakau asli, lembarandaun pasir dan 1-2 lembar
daunkaki merupakan daun yangberkualitas baik. Daun-daun iniumumnya dikrosok
sebagai filtercerutu. Lembaran daun tengahkurang baik kualitasnyasehingga
sering digunakan untuktembakau rajangan.
Permasalahan
yang kadangtimbul karena klasifikasi daun iniyaitu adanya kebimbangandalam
penentuan jenis daun dandaun-daun yang berada dibagian bawah cenderung
lebihdiperhatikan, sehingga daunbagian atas kurang diperhatikan,namun tidak
mudah untukmemelihara daun-daun bagianbawah karena beresiko tinggiterkena
percikan air/tanahsehingga kualitas daun kurangbaik.Karena itu diharapkan baik
daunbagian bawah maupun bagianatas sama-sama diperhatikan.
Sumber:
BUKU TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN JILID 3
UNTUK SMK
Pustaka:
Hanum, Chairani.
2008. Teknik Budidaya Tanaman Jilid 3 untuk SMK. Jakarta : Direktorat Pembinaan
Sekolah MenengahKejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar
danMenengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
Comments
Post a Comment